Jumat, 29 Juli 2016

MENGHAFAL CEPAT GELOMBANG BUNYI... YA DISINI...

GELOMBANG BUNYI

Hy sobat…
Kali ini saya akan membahas tentang gelombang bunyi…
Oke lah tanpa berbasa basi lagi, mari kita mulai…

·         Ciri – Ciri Gelombang Bunyi
Apa Penyebab Timbulnya Bunyi ?
Jika berteriak sambil memegang tenggorokan, maka tenggorokan Anda bergetar.
Ketika senar Anda petik, senar bergetar dan Anda mendengar bunyi.

-          Gelombang Bunyi Adalah Gelombang Longitudinal


 
-          Dapatkah Bunyi Merambat melalui Vakum ?

Bunyi tidak merambat melalui vakum. Bukti nyata adalah para astronot di bulan tidak dapat saling bicara secara langsung walaupun jarak mereka sangat dekat. Untuk berkomunikasi, mereka menggunakan alat komunikasi melalui gelombang radio

·         Hal Mempengaruhi Bunyi

-          Frekuensi
-          Amplitude
-          Tinggi rendahnya bunyi
-          Keras lemahnya bunyi

·         Tingkat Frekuensi Bunyi

-          Infrasonik = <20 Hz, contoh : jangkrik, anjing
-          Audiosonik = 20 Hz – 20000 Hz, contoh : telinga manusia
-          Ultrasonik = >20000 Hz, contoh : kelelawar, lumba – lumba


·         Cepat Rambat Bunyi

-          Pada zat padat

V2 = E/p                             Ket :  V = kecepatan bunyui (m/s)
                                                    p = massa jenis (kg/m3)

E = Fxl/Ax∆l

-          Pada zat cair

V2 = B/p                             Ket : B = modulus bulk


·         Aplikasi Gelombang Bunyi

-          Aplikasi dalam Bidang Industri
Teknik SONAR banyak digunakan dalam bidang industri
1. Mengukur Kedalaman Laut
2. Mendeteksi retak-retak pada struktur logam
3. Kamera dan perlengkapan mobil

-          Aplikasi dalam Bidang Kedokteran
Ultrsonika berguna dalam diagnosisi kedokteran karena beberapa hal
1.      Ultrasonik jauh lebih aman daripada sinar-X
2.      Ultrasonik dapat diganakan terus-menerus untuk melihat pergerakan sebuah janin atau liver seseorang
3.      Ultrasonik dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit dari selang waktu pulsa pergi-pulang
4.      Ultrasonik dapat mendeteksi perbedaan antara jaringan-jaringan lunak dalam tubuh yang tidak dapat dilakukan oleh sinar-X
5.      Menggunakan efek Doppler untuk mengukur kelajuan aliran darah dan efektif untuk mendeteksi trombosis (penyempitan pembuluh darah)


Demikian pembahasan saya kali ini semoga dapat bermanfaat dan mudah di pahami …

CONTOH SOAL>>>

Rabu, 27 Juli 2016

CARA MENGHAFAL JEMBATAN MOL DENGAN MUDAH

JEMBATAN MOL

Hy sobat…
Kali ini kita akan membahas jembatan mol…
Jembatan mol ini adalah hal terpenting di dalam hitung menghitung senyawa, baik itu mencari mol, massa, volume, ataupun molaritas…
Baiklah langsung kita bahas saja…

Semua yang akan ketujuannya harus melewati mol dahulu…
Maka dari itu mau tidak mau kita harus mencari molnya terlebih dahulu…
Oke mari kita bahas satu persatu…
-          Semua harus melewati mol dan memiliki caranya masing”
Massa ke mol
n = m/mr

volume ke mol
n = vstp/22,4

molaritas ke mol
n = m x v

-          Sekarang mol ke…
Mol ke massa
m = n x mr

mol ke volume
Vstp = n x 22,4

Mol ke molaritas
m = n/v

lebih gampangnnya lihat table ini…




demikian materi yang saya berikan semoga bermanfaat…

CARA MUDAH MENGHAFAL SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT

Hy sobat…
Kita akan membahas sifat koligatif larutan non elektrolit…
Banyak sub bab yang harus dipahami dan akan panjang banget, tapi akan saya rangkum agar kalian semua mudah untuk memahamil dan menerapkannya…
Jadi santai dan pahami semuanya…
Langsung saja kita mulai…


SIFAT KOLIGATIF LARUtAN NON ELEKTROLIT
adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).

Disini ada beberapa sub bab
·         Konsentrasi larutan
·         Penurunan tekanan uap jenuh
·         Kenaikan titik didih
·         Penurunan titik beku
·         Tekanan osmotik

Mari kita mulai…

·         KONSENTRASI LARUTAN
Menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan
Cara untuk menyatakan konsentrasi larutan diantaranya :
1.      Konsentrasi Molar
2.      Konsentrasi Molal
3.      Fraksi Mol



1.      Konsentrasi Molar/molaritas (M)
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan (mol/liter)
                               
                                Rumus : M =  gram/Mr x 1000/V(ml)
Contoh :
Jika dalam 500 ml (0,5 liter) larutan terdapat 6 gram urea
(Mr =60), maka molaritas larutan adalah :

            Jawab : M =  gram/Mr x 1000/V(ml)
                         M = 6/60 x 1000/500
                         M = 1/10 x 2
                         M = 2/10 = 0,2


2.      Konsentrasi Molal/Molalitas (m)
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg) pelarut

      Rumus : m = gram/Mr x 1000/P

Contoh :
Jika dalam 250 gram (0,25 kg) air, terdapat 6 gram urea (Mr =60), maka molalitas larutan adalah :

Jawab : m = gram/Mr x 1000/P
                  = 6/60 x 1000/250
                  = 1/10 x 4
                  = 0,4


3.      Fraksi Mol
Fraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut menyatakan perbandingan mol (n) zat terlarut atau n pelarut dengan n total larutan (terlarut + pelarut)

Rumus :     Xa = na/na + nb                      ket :      a = pelarut
Xb = nb/na + nb                                  b = terlarut

Contoh :
18 gram glukosa (C6H12O6) dilarutkan dalam 90 gram air, tentukan fraksi mol pelarut dan zat terlarut… ??

Mr C6H12O6 = 6x12 + 12x1 + 6x16 = 180
Mr H2O = 2x1 + 16 = 18

na = gram/Mr
      = 90/18
      = 5

nb = gram/Mr
      = 18/180
      = 0,1

Xa = na/na + nb
      = 5/5+0,1
      = 0,08

Xb = nb/na + nb
      = 0,1/5+0,1
      = 0,02


·         PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

                Rumus :
                Menurut RAOULT:
p = p° . XB
                Ket :
p             = tekanan uap jenuh larutan
p°            = tekanan uap jenuh pelarut murni
XB           = fraksi mol pelarut
               
                ∆p = p°. XA
                ∆P = penurunan tekanan uap jenuh pelarut
p° = tekanan uap pelarut murni
XA = fraksi mol zat terlarut

Contoh :
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! (Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.)
Jawab :
mol glukosa = 45/180 = 0,25 mol
mol air = 90/18 = 5 mol
fraksi mol glukosa = 0,25/(0,25 + 5) = 0,048
Penurunan tekanan uap jenuh air:
∆p = p°. XA = 18 x 0,048 = 0,864 mmHg


·         KENAIKAN TITIK DIDIH
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni.

Rumus : ∆Tb = m . Kb

Ket :    ∆Tb     = kenaikan titik didih (°C)
m         = molalitas larutan
Kb       = tetapan kenaikan titik didih molal

                Contoh :
15 gram urea dilarutkan dalam 500 gram air jika kb air 0,52, tentukan kenaikan titik didih larutan urea… ??

Jawab :
 Mr CO(NH2)2 =  1x12 + 1x16 + 2x14 + 4x1 = 60
 m = gram/Mr x 1000/P
 m = 15/60 x 1000/500
 m = ¼ x 2 = 0,5

·         PENURUNAN TITIK BEKU
Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai :

Rumus : ∆Tf = m . Kf 
              ∆Tf = m/Mr . 1000/p . Kf

Ket : ∆Tf         = penurunan titik beku
m         = molalitas larutan
Kf        = tetapan penurunan titik beku molal
w         = massa zat terlarut
Mr       = massa molekul relatif zat terlarut
p          = massa pelarut

Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (0 - ∆Tf) °C


·         TEKANAN OSMOTIK
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).

Menurut VAN'T HOFF tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT

Karena tekanan osmotik = π , maka :
π = n/V R T = C R T
ket :     π = tekanan osmotik (atmosfir)
C = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/mol °K
T = suhu mutlak (°K)

-          Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis.
-          Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis.
-          Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut Isotonis.
Demikian pembahasan saya untuk sifat koligatif larutan non elektrolit
Semoga bermanfaat…

Minggu, 24 Juli 2016

cara mengerjakan fungsi dengan mudah..!!!

FUNGSI

Hy sobat…
Sekarang saya akan membahas tentang fungsi, tidak semua yang akan saya bahas tetapi hanya komposisi fungsi, invers fumgsi, dan menentukan fungsi yang belum diketahui. Banyak anak bilang kalau komposisi fungsi itu susah padahal mudah banget…
Mari kita bahas…
Kita bahas tentang rumusnya terlebih dahulu…
·         Komposisi Fungsi

fog(x) = f x (g(x))
fohog(x) = foh x (g(x))
= f x (h(g(x)))    
Catatan : perlu diingat didalam fungsi yang belakang itu di masukan terlebih dahulu.

·         Invers Fungsi

F(x) = y
Catatan : jika mencari invers fungsi semuanya harus di sama dengan y

·         Menentukan Fungsi yang Belum Ditemukan

Disini ada 2 cara…
-          Memasukannya langsung
-          Mengumpamakan terlebih dahulu
Catatan : cara tersebut digunakan saat soal menjerumus kesalah satu cara itu.

Lebih jelasnya pahami contoh soal di bawah ini…

Untuk soal 1 dan 2 diketahui : f(x) = 2x-1
                                                           g(x) = x2                                                             h(x) = 2-x
 1.       Tentukan fog(2)… ??
Jawab : fog(2)    =  f(g(2))
                                = f(x2(2))
                                = f(22)
                                = f(4)
                                = 2(4) – 1
                                = 8 – 1
                                = 7
 2.       Tentukan fogoh(5)… ??
Jawab : fogoh(5) = fog(h(5))
                                  = fog(2 – 5)
                                  = fog(-3)
                                  = f(g(-3))
                                  = f(-32)
                                  = f(9)
                                  = 2(9) – 1
                                  = 18 – 1
                                  = 17
 3.       Tentukan invers dari f(x) = 2x+1 …??
Jawab : f(x) = 2x+1
                2x+1 = y
                2x = y-1
                X = y-1/2
                f-1(x) = x-1/2
  4.       Tentukan invers dari f(x) = x+1/3 … ??
Jawab : f(x) = x+1/3
                X+1/3 = y
                X+1 = 3y
                X = 3y – 1
                f-1(x) = 3x – 1
  5.       Tentukan nilai f(x) jika…
a.       (gof) (x) = 4x+2, g(x) = x+5
b.      (fog) (x) = 8x-4, g(x) = x-2
Jawab : a. (gof) (x) = 4x+2
                     g(f(x)) = 4x+2
                     f(x) + 5 = 4x+2
                     f(x) = 4x+2-5
                     f(x) = 4x-3
         b (fog) (x) = 8x-4
            f(g(x)) = 8x-4
            f(x-2) = 8x-4
            kita umpamakan x-2 = a, berarti x = a+2
            f(a) = 8(a+2) – 4
            f(a) = 8a+16-4
            f(a) = 8a+12
            f(x) = 8x+12


demikian lah penjelasan singkat saya tentang matriks terima kasih telah mengunjungi blog saya, semoga bermanfaat…

Jumat, 22 Juli 2016

CARA MUDAH MENGERJAKAN MATRIKS

MATRIKS
Hy sobat…
Sekarang saya akan membahas tentang matriks, matriks terdiri atas ordo…
Apa itu ordo… ??
Ordo adalah baris dan kolom, didalam matriks nanti kita akan bertemu dengan baris dan kolom, oke kita mulai saja kalo begitu…

·         Ordo
Ordo = baris dan kolom

     A         B              ini berarti matriks di sebelah memiliki ordo 2 baris dan 2 kolom
     C         D              bias ditulis ordo = 2x2

     A         B              ini berarti matriks di sebelah memiliki ordo 3 baris dan 2 kolom
     C         D              bias ditulis ordo = 3x2
     E         F

   A       B      C         ini berarti matriks di sebelah memiliki ordo 3 baris dan 3 kolom
   D       E      F          bias ditulis ordo = 3x3
   G       H      I


Hanya untuk mudah menhafalnya kalian harus mengingat, jika baris itu tidur, jika kolom itu berdiri, jika kalian sudah paham dan ngerti tentang ordo mari kita ke sub bab selanjutnya…

·         Oprasi Matriks

-          Transpose
Ini hanya memindah dari kolom menjadi baris, baris menjadi kolom
Kolom – baris, baris – kolom
                                                                       
  A      B       C                                                A     D
  D      E       F                                                 B     E
                                                                                       C     F

-          Penjumlahan
Kali ini hanya tiggal menjumlah saja jadi gampang pakek banget…

  A        B                   E        F                A+E    B+F
  C        D         +        G       H         =     C+G    D+H


-          Perkalian
Yang ini agak sulit jadi pahami dan resapi, disini saya akan memberi contoh bukan rumus karna agak susah…
Untuk perkalian dibedakan menjadi 2 tipe, mari kita bahas satu persatu…

Ø  Perkalian Metriks Dengan Sekalar

A =         1       4        berapa hasil matriks tersebut jika A diganti menjadi 2A… ??
                         -3      2

                                 Jawab :
                                        2A = 2  x      1       4
                                                            -3      2
                                                                        =     2x1       2x4           =      2     8
                                                                               2x(-3)   2x2                  -6    4

Ø  Perkalian Matriks Dengan Matriks
Ingat disini kita pakek rumus baris x kolom

1       4              2      8            1x2 + 4x-6       1x8 + 4x4         -22      24
                          -3      2       x      -6    4      =    -3x2 + 2x-6     -3x8 + 2x4     =    -18     -16

-          Invers Matriks 2x2
Didalam invers terdapat beberapa rumus seperti detirminan (det), ad join, dan invers (A-). Mari kita bahas satu persatu…

Ø  Determinan
Caranya mudah tinggal kali silang terus di selisih.

A   =    a    b                  Det A = a x d – b x c
            c    d

Ø  Ad join
Caranya mudah banget tinggal dibalik terus ubah tandanya…

A   =    a    b                                  Ad join =     d    -b
                                       c    d                                                    -c    a

Ø  Invers
Caranya mudah pasti kalian mudah banget ngafalinnya…

A-1 = 1/det x ad join


Contoh soal agar kalian lebih paham…

A =      3     2                  tentukan inversnya… ??
                                      -1    4
                                                   
                                                    Kita cari determinannya terlebih dahulu…
                                                    Det A = a x d – b x c
                                                                = 3 x 4 – 2 x (-1)
                                                                = 12 – (-2) = 14

                                                    Selanjutnya kita ubah metriks A menjadi ad join A…
A   =    3    2                                  Ad join =     4    -2
                                     -1    4                                                     1     3

                                                    Sekarang baru inversnya…
            A-1 = 1/det x ad join
                                                          = 1/14 x   4    -2        =    4/14     -2/14
                                                                         1     3              1/14     3/14

Y itulah penjelasan singkat saya, semoga bermanfaat dan bias dipraktekin juga…

Rabu, 20 Juli 2016

JENIS REAKSI KIMIA DAN PENJELASANNYA

JENIS JENIS REAKSI KIMIA


                Kita akan membahas tentang reaksi kimia, reaksi kimia adalah proses dimana suatu zat mengalami perubahan kimia untuk membentuk zat yang berbeda. Kita bukan akan membahas semua reaksi kimia tapi hanya jenis – jenisnya saja. Sisanya tunggu post berikutnya.

Ada banyak jenis reaksi kimia. Di bawah ini ada lah beberapa contohnya :
·      
           Reaksi Sintetis
Adalah salah satu reaksi dimana dua zat bergabung untuk membuat zat baru. Hal ini dapat ditunjukan dalam persamaan A + B menjadi AB
·        
      Reaksi Dekomposisi
Adalah dimana zat yang kompleks rusak untuk ,e,bentuk dua zat terpisah. Hal ini dapat ditunjukan dalam persamaan AB menjadi A + B
·         
     Reaksi Pembakaran
Reaksi yang terjadi ketika oksigen bergabung dengan senyawa lain untuk membentuk air dan karbon dioksida.
·         
      Reaksi Perpindahan Tunggal (Reaksi Pengganti)
Reaksi dimana satu snyawa mengambil substansi dari senyawa lain. Hal ini dapat ditunjukan dalam persamaan A + AB menjadi AB + c
·        
      Reaksi Perpindahan Ganda (Reaksi Metatesis)
Dua senyawa yang mengalami pertukaran. Yang memiliki persamaan AB + CD menjadi AD + CB
·         Reaksi Fotokimia
Adlaha salah satu reaksi yang melibatkan foton dari cahaya. Contohnya adlah fotosintesis


Demikian pembahasan saya untuk JENIS JENIS REAKSI KIMIA tunggu post berikutnya ;)